Peran Edukasi Ahli Farmasi Di Pafi Kepulauan Seribu Dalam Praktik Swamedikasi

Menurut KBBI, Ahli Farmasi adalah ahli dalam ilmu obat atau orang yang diberi wewenang membuat obat untuk dijual. Tugas Ahli Farmasi meliputi menyimpan, menyediakan, dan memberikan obat. Menjelaskan kepada pasien mengenai efek samping obat juga merupakan bagian dari tugas Ahli Farmasi.

Lebih dari itu, seseorang yang berprofesi Ahli Farmasi mempunyai kewenangan untuk meresepkan obat berdasarkan anjuran dokter. Ahli Farmasi juga bisa mengganti resep obat paten dari dokter dengan obat generik yang mempunyai komponen aktif yang sama. Penggantian ini tentunya dilakukan atas persetujuan dokter dan/atau pasien. Peran seorang Ahli Farmasi sangatlah penting bukan? Kalaupun ada kesalahan dalam penulisan resep, tugas Ahli Farmasi adalah mengklarifikasinya kepada dokter.

Tindakan ini juga menyelamatkan nyawa pasien. Dengan ilmu dan keahliannya, Ahli Farmasi mempunyai peran yang besar dalam mencegah penyalahgunaan obat. Tugas Ahli Farmasi adalah menasihati seseorang agar tidak membeli antibiotik dalam jumlah banyak tanpa resep dokter, misalnya. Di bawah ini simak ulasan lebih lengkap mengenai Peran Edukasi Ahli Farmasi di Pafi Kepulauan Seribu dalam praktik Swamedikasi.

Peran Edukasi Ahli Farmasi Di Pafi Kepulauan Seribu Dalam Praktik Swamedikasi

Swamedikasi merupakan upaya seseorang untuk mengobati diri sendiri dengan menggunakan obat-obatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Namun, tidak hanya sekedar mengobati saja dan tidak semua penyakit bisa disembuhkan hanya dengan Swamedikasi. Ahli Farmasi di Pafi Pulau Seribu berperan dalam mengedukasi pasien agar praktik Swamedikasi dapat dilakukan dengan benar. Saat melakukan Swamedikasi, pasien hendaknya memahami hal-hal berikut:

1. Mampu Mencari Obat Yang Tepat

Pasien tetap harus mencari informasi mengenai obat yang akan dikonsumsinya. Untuk memastikan obat tersebut benar-benar dapat menyembuhkan penyakit yang Anda derita. Nah, di sinilah peran Ahli Farmasi di Pafi Kepulauan Seribu sangat dibutuhkan. Biasanya pasien akan berkonsultasi dengan Ahli Farmasi di apotek untuk mendapatkan informasi atau bisa juga langsung mengunjungi website https://pafikepulauanseribu.org/ mengenai obat yang tepat untuk penyakitnya.

2. Swamedikasi Hanya Untuk Penyakit Ringan

Swamedikasi merupakan upaya pengobatan penyakit ringan, seperti alergi, anemia, batuk, biang keringat, diare, susah tidur, influenza, luka bakar, jerawat, obesitas ringan, dan lain-lain. Obat-obatan yang dikonsumsi hanya pada kategori obat bebas dan obat bebas terbatas yang tidak memerlukan resep dokter.

3. Memahami Informasi Tentang Obat Yang Dikonsumsi

Setelah mendapatkan pilihan obat yang tepat, pastikan pasien yang melakukan Swamedikasi memahami bahwa pada kemasan obat terdapat informasi mengenai kandungan zat berkhasiat, kegunaan, aturan pakai, efek samping, dan tanda peringatan “Jika nyeri berlanjut, segera hubungi dokter.” Sehingga pasien menjadi lebih bijak dalam meminum obat.

Pasien juga harus mengetahui informasi mengenai pengobatan sehingga dapat mengevaluasi sendiri perkembangan penyakitnya, mengetahui kapan efek samping pengobatan benar-benar merugikan, dan mengetahui kapan harus berhenti melakukan Swamedikasi untuk berkonsultasi langsung dengan ahlinya.

You May Also Like

About the Author: admin